QUALITY MANAGEMENT IN SYSTEMS DEVELOPMENT: AN ORGANIZATIONAL SYSTEM PERSPECTIVE
Sumber : MIS Quarterly Vol. 24 No. 3, pp. 381-415/September 2000
Rangkuman ditulis oleh Kelompok 148 Seminar C 2006
Beberapa kata kunci:
TQM (Total Quality Management), software quality, system development, process management.
Masalah yang dibahas dan tujuan penulisan
Kebanyakan dari penelitian-penelitian mengenai kualitas perangkat lunak lebih fokus terhadap masalah-masalah teknis atau yang berhubungan dengan engineering. Dalam awal pembahasan, penulis merangkum literatur yang pernah membahas mengenai kualitas pengembangan perangkat lunak. Literatur tersebut memiliki empat bahasan utama yaitu:
1. Software quality measurement and control (pengukuran dan kontrol kualitas perangkat lunak).
2. Peran dari infrastruktur mencakup metodologi dan tools yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.
3. Manajemen dalam proses pengembangan perangkat lunak.
4. Proses desain yang partisipatif.
Penulis berargumen bahwa terdapat faktor yang tidak boleh dipisahkan ketika mengkaji
tentang kualitas perangkat lunak yaitu sistem organisasi (organizational system) yang
mempengaruhi proses pengembangan perangkat lunak. Belum ada penelitian yang
membahas secara khusus hubungan sistem organisasi ini dengan kualitas pengembangan
perangkat lunak.
Artikel ini membahas mengenai manajemen kualitas pada software development atau
pengembangan perangkat lunak dikaitkan dengan sistem organisasi. Studi ini
mengidentifikasi beberapa faktor yang bersifat organizational yang ternyata memiliki
pengaruh dalam kualitas pengembangan sistem.
Faktor tersebut adalah:
1. kepemimpinan manajer tinggi (top management leadership)
2. infrastruktur manajemen
3. keampuhan manajemen proses (process management efficacy)
4. partisipasi stakeholder.
Penulis mengajukan model untuk menggambarkan hubungan antara faktor-faktor ini
dengan kualitas sistem yang dihasilkan.
Metode penelitian
Penulis membuat suatu model yang menggambarkan hubungan antara faktor-faktor yang
bersifat organizational terhadap kualitas pengembangan perangkat lunak. Model ini diuji
kebenarannya dengan menggunakan metode Partial Least Squares analysis methodology.
Model ini dan hasil uji yang dilakukan dijelaskan pada bagian pemodelan.
Data
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner melalui email kepada beberapa
manajer IS. Selain itu, data juga diambil dari survey nasional terhadap manajer IS di
perusahaan Fortune 1000.
Pemodelan
Faktor kunci atau key construct dalam sistem organisasi yang dikatakan mempengaruhi
kualitas pengembangan perangkat lunak dapat dilihat pada tabel berikut:
Key Constructs of a Quality Oriented Organizational System
Macro Organization Elements of a Quality
Design Variables Oriented Organizational System
- Leadership, Top Management Leadership for Quality
- Structure, Management Infrastructure
- Process, Process Management and Stakeholder Participation
- Outcome, Quality Performance
Masing-masing elemen memiliki aspek yang lebih kecil misal Quality Performance
mencakup kualitas produk dan efisiensi proses pembuatannya. Lengkapnya dapat dilihat
pada lampiran.
Penjelasan singkat mengenai elemen dalam tabel 1 adalah sebagai berikut:
· Top Management Leadership for Quality artinya adalah dorongan dari manajer
tingkat atas untuk menekankan pada kualitas, wujudnya antara lain adalah visi
organisasi.
· Management Infrastructure adalah infrastruktur untuk mendukung visi, berupa
aktivitas (contohnya adalah pelatihan untuk meningkatkan keterampilan personel)
atau aturan (policies).
· Process Management adalah proses pengembangan produk, mencakup bagaimana
mengeliminasi hal-hal yang berpotensi menimbulkan ketidakpuasan konsumen.
· Stakeholder Participation adalah partisipasi dari konsumen, vendor dan
pengembang yang mendorong terciptanya “kesepahaman” atas kebutuhan sistem.
· Quality Performance mencakup tidak hanya kualitas produk tetapi juga biaya
serta waktu yang diperlukan untuk membuatnya.Hasil selengkapnya mengenai
korelasi antara faktor-faktor ini dijelaskan dengan gambar yang terdapat pada
lampiran.
Kesimpulan
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengembangan perangkat lunak yang
mengutamakan kualitas bisa dicapai ketika top management menciptakan infrastruktur
manajemen yang mendukung terciptanya manajemen proses yang baik serta peran aktif
dari para stakeholder. Artinya, dalam pengembangan perangkat lunak, manager harus
fokus terhadap faktor-faktor yang bersifat organizational yang diidentifikasi dalam studi
ini, tidak hanya fokus terhadap masalah teknis dan engineering.
Beberapa Referensi
Abdel-Hamid, T. “The Economics of Software Quality Assurance: A Simulation-Based
Case Study,” MIS Quarterly (12:3), September 1988, pp.394-411.
Adler, P. S. “CAD/CAM: Managerial Challenges and Research Issues,” IEEE
Transactions on Engineering Management (36:3), 1989, pp. 202-215.
Blackburn, R., and Rosen, B. “Total Quality and Human Resources Management:
Lessons Learned from Baldrige Award Winning Companies,”Academy of Management
Executive (7:3), 1993, pp. 49-66.
Checkland, P., and Scholes, J. Soft Systems Methodology in Action, John Wiley and Sons,
Chichester, UK, 1990.
Garvin, D. A. “The Process of Organization and Management,” Sloan Management
Review (39:4), Summer 1998, pp. 33-50.
mencakup kualitas produk dan efisiensi proses pembuatannya. Lengkapnya dapat dilihat
pada lampiran.
Penjelasan singkat mengenai elemen dalam tabel 1 adalah sebagai berikut:
· Top Management Leadership for Quality artinya adalah dorongan dari manajer
tingkat atas untuk menekankan pada kualitas, wujudnya antara lain adalah visi
organisasi.
· Management Infrastructure adalah infrastruktur untuk mendukung visi, berupa
aktivitas (contohnya adalah pelatihan untuk meningkatkan keterampilan personel)
atau aturan (policies).
· Process Management adalah proses pengembangan produk, mencakup bagaimana
mengeliminasi hal-hal yang berpotensi menimbulkan ketidakpuasan konsumen.
· Stakeholder Participation adalah partisipasi dari konsumen, vendor dan
pengembang yang mendorong terciptanya “kesepahaman” atas kebutuhan sistem.
· Quality Performance mencakup tidak hanya kualitas produk tetapi juga biaya
serta waktu yang diperlukan untuk membuatnya.Hasil selengkapnya mengenai
korelasi antara faktor-faktor ini dijelaskan dengan gambar yang terdapat pada
lampiran.
Kesimpulan
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengembangan perangkat lunak yang
mengutamakan kualitas bisa dicapai ketika top management menciptakan infrastruktur
manajemen yang mendukung terciptanya manajemen proses yang baik serta peran aktif
dari para stakeholder. Artinya, dalam pengembangan perangkat lunak, manager harus
fokus terhadap faktor-faktor yang bersifat organizational yang diidentifikasi dalam studi
ini, tidak hanya fokus terhadap masalah teknis dan engineering.
Beberapa Referensi
Abdel-Hamid, T. “The Economics of Software Quality Assurance: A Simulation-Based
Case Study,” MIS Quarterly (12:3), September 1988, pp.394-411.
Adler, P. S. “CAD/CAM: Managerial Challenges and Research Issues,” IEEE
Transactions on Engineering Management (36:3), 1989, pp. 202-215.
Blackburn, R., and Rosen, B. “Total Quality and Human Resources Management:
Lessons Learned from Baldrige Award Winning Companies,”Academy of Management
Executive (7:3), 1993, pp. 49-66.
Checkland, P., and Scholes, J. Soft Systems Methodology in Action, John Wiley and Sons,
Chichester, UK, 1990.
Garvin, D. A. “The Process of Organization and Management,” Sloan Management
Review (39:4), Summer 1998, pp. 33-50.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar